Senin, 18 April 2011

Fenomena Masyarakat Anak Jalanan

Anak Jalanan Adalah Fenomena Masyarakat Dilihat dari Sosialisasi Program Pendidikan Usia Dini

Anak jalanan belum mendapat perhatian masyarakat dan sentuhan pendidikan yang layak dari pemerintah. Mereka hanya dianggap sebuah fenomena yang kecil dan tidak berarti. Melalui program PAUD di daerah, sudah saatnya pemerintah memikirkan fenomena ini sebagai salah satu peningkatan mutu sumber daya manusia di daerah khususnya. Presiden Republik Indonesia telah mencanangkan pelaksanaan PAUD demi kepentingan terbaik anak Indonesia, pada Hari Anak Nasional, 23 Juli 2003.
PAUD adalah upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir hingga 6 tahun, melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan, perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki pendidikan lebih lanjut. Bentuk penyelenggaraan pendidikan menitik beratkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan, dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui anak usia dini.
Anak Jalanan
Lihat anak-anak jalanan mereka juga termasuk kelompok anak-anak usia dini yang sangat rawan dan kurang beruntung. Hampir setiap hari orang lebih dewasa bahkan orang tuanya sendiri, memperkerjakan atau memanfaatkan anak usia dini untuk meminta-minta atau mengamen di tempat umum seperti perapatan jalan, stasiun, dan terminal tanpa memperdulikan keselamatan dan hakekat hidup anak tersebut. Bagaimana peranan hukum disini?
Jelas terlihat bahwa adanya “pemerkosaan” dan pelanggaran Konvensi Hak Anak, terutama hak hidup, kelangsungan hidup dan perkembangan anak. Bagi orang tua atau orang dewasa yang memperkerjakan anak-anak ini seharusnya dijerat sebagai sebuah tindakan kriminal, selain melanggar undang-undang juga secara tidak langsung telah membunuh harkat dan martabat anak tersebut? Memperkerjakan anak di bawah umur saja sudah melanggar hukum, bagaimana dengan memanfaatkan anak dengan mengemis di tempat umum? Tidakkah itu merupakan tindakan kriminal yang tersembunyi?
Bagi orang tua anak jalanan tersebut dapat dikatakan melanggar Undang-Undang Perlindungan Anak no. 23/2002 pasal 26, yang menyatakan bahwa orang tua mempunyai kewajiban dan tanggung jawab untuk pertama mengasuh, memelihara, mendidik dan melindungi anak, berdasarkan kalimat ini, bahwa anak jalanan jelas tidak diasuh, dipelihara, dididik dan dilindungi. Kedua, orang tua menumbuh kembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya. Dengan seharian di jalanan dimanakah orang tua dapat menumbuh kembangkan anak sesuai kemampuan bakat dan minatnya? Ketiga, orang tua mencegah terjadinya perkawinan pada usia dini. Siapa yang dapat menjamin anak jalanan tidak mengenal seks diusia belia, bahkan anak laki-laki banyak menjadi korban sodomi atau anak perempuan diperkosa atau dimanfaatkan
tubuhnya untuk memuaskan nafsu seks orang-orang sekitarnya. Masihkah masyarakat menutup mata dan terus menciptakan kondisi yang memunkinkan hal ini terjadi?
Anak jalanan adalah sisi kecil dalam kehidupan masyarakat, tetapi penting untuk ditindak lanjuti keberadaannya. Selain melanggar hal-hal di atas, pertama, anak-anak jalanan juga riskan terhadap kecelakaan di tempat umum, seperti di jalan raya atau kereta api. Nyawa seorang anak jalanan jauh lebih berharga, karena mereka juga anak bangsa. Kedua, anak jalanan lebih dekat dengan kriminalitas, karena sejak kecil mereka sudah mengenal dunia kriminal, selain mereka obyek yang perlu dilindungi, perlu juga dijaga jangan sampai mereka menjadi subyek dalam dunia kriminal. Ketiga, menyangkut ketertiban, keindahan dan kenyamanan kota, dimana-mana mereka berada dan menyebar ini membuat pemandangan kota tidak indah di pandang mata. Namun lebih penting daripada itu adalah hakekat hidup dan bertumbuh kembang anak tersebut perlu menjadi prioritas, karena ini akan menyangkut pendidikan anak bangsa.
Peranan Pemerintah dalam Program PAUD
Pertama yang dilakukan adalah sosialisasi dengan seminar/workshop, penyuluhan, menerbitkan bulletin, termasuk membuat artikel-artikel dan pemberitaan melalui media massa, mulai media cetak, media audio dan media visual. Kedua memfasilitasi forum PAUD, dengan membentuk forum PAUD Propinsi, Kabupaten/Kota dengan memberikan dana operasional, memberikan fasilitas sekretariat, ikut berperan aktif di forum PAUD, memberikan akses yang luas bagi Forum.
Ketiga memberikan dukungan penyelenggaraan program PAUD, dengan memasukkan program PAUD sebagai program prioritas pendidikan, memberikan dukungan anggaran, mendorong masyarakat untuk membentuk program PAUD, membantu mensinkronisasikan dinas, instansi dan organisasi dalam program PAUD, juga memberikan dukungan sarana dan prasarana untuk membentuk program PAUD. Keempat yaitu membina penyelenggaraan program PAUD, dengan melakukan monitoring program, memberikan arahan, nasehat dan petunjuk agar program PAUD dapat berkembang.
Program Nasional Pementasan Anak Jalanan
Solusi yang dibutuhkan adalah Program Nasional Pementasan Anak Jalanan dengan melibatkan instansi-instansi terkait, yang utama adanya Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah. Instansi yang terkait adalah Departemen Dalam Negeri dalam hal ini akan menyangkut Pemda baik kota & kabupaten, Departemen Pemberdayaan Wanita, Departemen Kesehatan yang nanti akan meneruskan ke BKKBN baik kota & kabupaten. Dirjen Pendidikan Luar Sekolah Depdiknas yang berkaitan dengan UPTD Pendidikan Dasar, Departemen Hukum dan HAM, POLRI yang akan meneruskan ke POLSEK, dan instansi lain yang terkait.
Langkah awal adalah sosialisasi program dan pendataan para anak jalanan & orang tuanya, orang dewasa lain yang dijalanan. Langkah kedua adalah Pembinaan dan Tindakan Lanjut dengan memasukkan anak-anak ke sekolah gratis dari LSM atau Yayasan Sosial. Bagi anak yatim piatu
menjadi tanggungan dan dipelihara Negara, melalui panti asuhan pemerintah atau swasta. Pembinaan orang tua atau orang dewasa yang berkeliaran di jalan. diberi penyuluhan dan pelatihan ketrampilan serta disalurkan ke bidang-bidang profesi. Pembinaan masyarakat melalui BIMAS dengan informasi yang jelas agar tidak menimbulkan konflik atau salah persepsi. Masyarakat dididik untuk tidak memberikan sedekah di jalanan atau tempat umum. Lebih baik didermakan ke program pementasan anak jalanan.
Manfaat yang diperoleh adalah di kota/kabupaten bersih dari anak jalanan, pengamen, pengemis; Pemukiman kota/kabupaten menjadi indah; Berkurangnya tingkat kecelakaan di jalan raya & kereta api; Memperkecil peluang tindakan kriminal; Mengurangi pengangguran; Program pendidikan 9 tahun dan Program PAUD terpenuhi; Masyarakat aktif membantu panti asuhan dan sekolah-sekolah gratis. Dan lebih penting adalah meninggikan harga diri seorang anak manusia, sesuai harkatnya. Disinilah peranan media massa dalam mensosialisasikan program ini, dengan mengajak masyarakat mendukung program ini dan aktif ikut melaksanakan, dengan dimulai dari diri sendiri.
Peranan dan fungsi media massa adalah ikut serta membentuk kecerdasan bangsa melalui informasi yang membantu keluarga, sekolah dan masyarakat umum untuk mengetahui, menelaah dan menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Ini sudah tercantum dalam Kode Etik Jurnalistik, dengan mendukung program Pemerintah Daerah dalam program PAUD, media massa ikut aktif membentuk kecerdasan bangsa melalui generasi muda menjadi anak bangsa, yang kelak akan menentukan arah dan tujuan bangsa ini.

SUMBER : WARTA KOTA

Rabu, 06 April 2011

TUGAS IBD

Assalamu’alaikum wr wb
 puji syukur penulis panjatkan kehadirat TUHAN YANG MAHA ESA karena berkat rahmatnya penulis bisa melanjutkan untuk menulis paper ilmiah di bulan ke dua atau tugas minggu ke 7, paper ilmiah ini adalah bagian dari tugas mata kuliah Ilmu Budaya Dasar.

Pada paper ilmiah minggu ke 8 ini, saya akan menjelaskan tentang
tentang keterkaitan lower than angels,hearvest of seasons,dan grain the stone dengan film wall-e
Semoga paper ilmiah ini bermanfaat untuk anda yang membacanya. Terima kasih bila ada salah kata saya mohon maaf sebesar-besarnnya.
Wassalamu’alaikum wr wb



Keterkaitan Ascent Of Man-Lower Than The Angel Dengan Film Wall-E

Dalam film Lower Than The Angels yang membicarakan tentang manusia yang tebih rendah dari malaikat ,Sesungguhnya manusia itu adalah makhluk Tuhan yang paling tinggi derajatnya,sebab pada hakikatnya manusia itu tercipta seperti sebuah binatang layaknya seekor kera.Manusia memiliki imajinasi dan membanyangkan masa depan dan menciptakan mulai dari menggunakan alat yang sederhana seperti Penggunaan Daun jerami untuk Atap rumah , Batu sebagai penghasil Api dan masih banyak lagi. Hingga pada Manusia yang cenderung memanfaatkan teknologi daripada menggunakan alat-alat yang sederhana . karena mereka selalu berfikir zaman era globalisasi ini apabila tidak menggunakan teknologi maka kita akan mencapai kemajuan dan kemerdekaan dengan cepat.
Dan ini merupakan suatu bukti bahwa manusia itu dahulu sangat rajin dalam membangun suatu dunia tanpa terpaku pada penggunaan teknologi dan Robot sebagai alat batu dalam kelangsungan hidupnya.Itu tercipta kareana manusia yang pada dasarnya mempunyai imajinasi yang tidak memunginkan menerimanya akan tetapi cenderung untuk mengubahnya, hal ini merupakan kemampuan yang dibutuhkan oleh dunia sebab apabila manusia sering menggunakan teknologi yang ada malah timbul sifat malas dan berakibat pada baik dan buruknya kehidupan suatu manusia itu sendiri.
Dalam kehidupan saat ini banyak cara yang dapat ditempuh oleh manusia dalam membuat hidupnya menjadi lebih baik. Seperti misalnya dalam Film Lowers Than The Angels disini manusia cenderung menfaatkan kekayaan alam yang ada untuk menembus kekurangan fisik yang dimiliki contoh Pemanfaatan Kulit Beruang untuk dibuat Jaket sebagai pelindung bagi tubuh, ini membuktikan perubahan fisik itu tumbuh didorong oleh perubahan otak dalam berfikir.
Dan sesungguhnya manusia itu dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain, tetapi seiring kemajuan teknologi manusia cenderung lebih mengandalkan suatu fasilitas yang yang sebenarnya manusia itu sendiri bisa melakukannya,karena apa manusia itu derajatnya lebih tinggi dari makhluk tuhan yang lain misalnya hewan dan tumbuhan. Tumbuhan dan Hewan saja dalam mempertahankan hidupnya masih memerlukan bantuan manusia,itu sebabnya kenapa manusia itu selalu mengangkap dirinya itu tidak bisa padahal kan dalam diri manusia itu sendiri tercipta suatu imajinasi.Tapi kenapa sekarang manusia lebih mengharapkan hal-hal yang sesungguhnya ga mungkin terjadi, misalnya saja ketika manusia itu ingin menjadi kaya ,yg ia perbuat apa mengandalkan Dukun atau melakukan korupsi yang sesungguhnya hal itu tidak diijinkan oleh yang maha kuasa.Kalo manusia itu bisa mngeluarkan imajinasi yang ada dalam dirinya pasti hidup seorang manusia itu akan lebih bermakna baik bagi dirinya dan orang disekitarnya


KESIMPULAN
Manusia mulai mengenal arsitektur bangunan dan patung, hal tersebut membuat manusia mulai berbudaya dan mengenalkan kita kepada hal tersebut. Budaya yang mendorong manusia ingin terus berimajinasi dan mengembangkan struktur-struktur baru. Sejak dari zaman-zaman sebelumnya, mereka sudah mengenal arsitektur-arstektur bangunan. Namun budaya mendorong mereka untuk dapat berimajinasi lebih untuk memciptakan hal-hal baru dalam kehidupa mereka. Mengambil hal-hal yang terpisah dan menempatkan mereka kembali bersama-sama meletakkan dasar selama lebih dari sekedar arsitektur dan kota-kota tetapi juga untuk pemahaman baru tentang alam – yang saat menjadi ilmu pengetahuan. Pada dasarnya evolusi budaya-lah yang membuat manusia menjadi yang sekarang ini dengan proses yang panjang dan perkembangan pemikiran manusia yang ingin berubah lebih baik dari sebelumnya. Dengan memanfaatkan imajinasi mereka yang menyebabkan perkembangan ilmu dan teknologi dalam era sekarang ini.

Keterkaitan Ascent of man-Harvest Of Seasons Dengan Film Wall-E

Manusia sesungguhnya terpaku pada alam,sebab manusia dalam kehidupannya tidak terlepas dari alam dan selalu berhubungan dengan alam,baik berkaitan dengan pekerjaannya dan segala sesuatu yang berkaitan dengan kelangsungan hidupnya. Walaupun pada dasarnya manusia tidak terlepas dari teknologi samahalnya dengan robot yang menggunakan mesin dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya.Dalam film wall-e yang membicarakan tentang robot pembersih sampah, hal ini membuktikan bahwa manusia yang memiliki kemampuan berfikir yang sangat tinggi kini justru terpaku pada mesin dan ha-hal yang berkaitan dengan teknologi akibatnya timbul sifat malas dalam benak setiap manusia.
Pada dasarnya manusia yang hidup dua juta tahun di muka bumi ini hanya bisa menghasilkan sampah dan tidak pernah bisa menghargai alam yang telah diberikan oleh yang maha kuasa sebagai tempat dalam menjalakan kehidupannya sebagai manusia. Seharusnya manusia itu harus bisa mempertahan alam yang telah diberikan dengan baik bukan dengan merusaknya akibat adalah kerugiaan bagi diri manusia itu sendiri seperti bencana alam yang terjadi semua itu berdampak pada kehidupan manusia dalam beraktifitas seperti bekerja,sekolah maupun dalam menjalankan sistem pemerintahan yang secara umum dilaksanakan oleh seluruh lapisan masyarakat.
Manusia terkadang selalu terkait dengan hal pangan yaitu berkaitan dengan asupan gizi, seperti dalam film Harvest of seasons (bagian dua dari “Yakub Bronowski The Ascent of Man”(1973) yaitu membicarakan tentang kebangkitan peradaban dalam dunia sekitar ribuan tahun lamanya yang selalu menopang hidupnya dengan pertanian.Dengan revolusi pertanian Yakub Bronowski belajar untuk mengontrol dunia biologi dengan cara menanam biji-bijian antara lain gandum dan jagung. Seorang Bronowski yang dapat mengontrol dunia biologi ,membuktikan bahwa manusia memiliki kemampuan dalam membangun suatu dunia. Sebab manusia dapat hidup  karena manusia setiap harinya membutuhkan asupan makanan dan karena makanan itu  manusia menjadi lebih baik dalam berfikir dan bertindak demi kemajuan suatu Negara
Keyakinan Wall-e terhadap kehidupan dibumi , terbukti karena penemuan sebuah tanaman kecil yang dalam hal ini menyakinkan Eve bahwa masih terdapat kehidupan di bumi. Dengan adanya hal ini berarti manusia itu dapat berusaha dan yakin pada dirinya bahwa sekecil apapun yang di perbuat untuk bumi ini pasti akan berdampak besar untuk kemajuan suatu Negara dan demi kelangsungan hidupnya di muka bumi. Manusia dalam hidupnya tidak lepas dunia teknologi dan informasi mengapa saya berkata seperti itu sebab pada dasarnya manusia itu ingin suatu pekerjaannya itu dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan baik.
Sesungguhnya kehidupan itu berawal dari zaman yang terendah hingga pada zaman globalisasi. Pada zaman Terendah sekitar Abab 80 manusia cenderung menggunakan alat yang sederhana dalam melakukan suatu perjaannya seperti Hewan Badak yang dimanfaatkan untuk membajak sawah dan penggunaan kuda sebagai kendaraan berbeda dengan era Globalisasi dimana manusia cenderung memanfaatkan teknologi dan teknologi informasi untuk membantu penyelesaian suatu pekerjaan, dan juga terlihat pada penggunaan kendaraan mobil dan motor yang secara tidak langsung membuat manusia itu menjadi malas untuk berjalan dan Berolahraga. Ini membuktikan bahwa manusia itu cenderung malas dalam bertindak sehingga dunia ini menjadi tidak berkembangnya dan yang timbul malah kerusakan pada bumi ini seperti timbul bencana-bencana alam dan semua itu merupakan akibat dari perbuatan manusia itu sendiri.


KESIMPULAN
Dengan bercocok tanam manusia dapat menghidupi hidupnya, dengan bercocok tanam manusia dapat tinggal disuatu tempat, membangun rumah yang dapat melindunginya dari kerasnya alam, dan pada akhirnya pengembaraan hidupnya pun dapat berakhir hal-hal tersebut merupakan awal mula peradaban manusia dimana manusia mulai tinggal menetap disuatu daerah.
Ketika manusia menjadi menetap, budaya mengalami perubahan besar. Pertanian dan pengenalan alat-alat menjadi penting sebagai melakukan domestikasi hewan. Masyarakat dan peran laki-laki dan perempuan dipengaruhi oleh pekerjaan sekarang yang diperlukan untuk bertahan hidup. Dengan pembangunan kota kemudian datang ketegangan antara suku-suku. Perang adalah memperkenalkan dan semua itu membawa dampak yang luar biasa.

Keterkaitan Ascent of Man- Grain The stone dengan Film Wall-E

Pada era globalisasi , banyak manusia yang memanfaat teknologi yang ada sebagai penunjang dalam membatu menyelesaikan tugasnya, apalagi penggunaan teknologi komputer yang saat ini terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman.Disamping itu keuntungan dari penggunaan komputer dalam kehidupan manusia adalah manusia kini dapat dengan mudah mengirim pesan yakni memanfaatkan teknologi SMS ( Short Message Servis ) atau E-mail, banyak perusaan saat ini menggunakan komputer untuk penunjang kelancaraan dalam melakukan suatu perkerjaan , selain itu banyak pabrik-pabrik yang mengunakan tenaga mesin dibandingkan tenaga manusia sebab meraka berfikir menggunakan mesin itu lebih cepat daripada menggunakan tenaga manusia.
Disisi lain juga terdapat kerugiaan dari perkembangan teknologi saat ini yaitu timbul sifat malas dari manusia untuk berkerja karena hampir semua pekerjaan manusia itu dikerjakan oleh komputer, sehingga timbul ketergantungan terhadap komputer. Disini saya mencoba menganalisa hubungan antar manusia yang tergambar pada film wall-e. Pada film Wall-e terlihat interaksi antara manusia dengan komputer, dalam film wall-e disini bercerita tentang sebuah robot pembersih sampah bernama Wall-e yang hanya tinggal dengan seekor kecoa dibumi.Suatu hari dating robot dari angkasa bernama Eve, robot ini dating ke bumi untuk mncari kehidupan di bumi.Wall-e pun bertemu dengan Eve ,selanjutnya Wall-e menunjukan tanaman kecil ke hadapan Eve, dan tanaman itu merupakan bukti adanya kehidupan di bumi. Tiba-tiba Eve menjadi tidak acuh dan beberapa kemudian eve dijemput dengan sebuah pesawat bernama pesawat Axiom yaitu pesawat yang dibuat manusia pada ratusan tahun yang lalu. Pesawat ini menjadi rumah kedua bagi manusia , sebab bumi kini penuh dengan sampah,di samping itu manusia didalam pesawat sebagian besar memanfaatkan komputer dan dalam berinteraksi mereka menggunakan komputer dan berdampak kurangnya bersosialisasi, dalam aktifitas pun manusia menjadi malas sebab dalam pembersihkan lantai,dan merawat kencantikan pun dilakukan oleh robot.
Manusia pada dasarnya mempunyai kemampuan dalam berfikir yang sangat besar dan apabila manusia itu malas untuk berfikir pasti banyak cara dalam membangun suatu Negara yang maju tanpa memanfaatkan teknologi komputer apalagi robot sebagai pengganti manusia. Dan secara langsung manusia dalam  kehidupannya dapat mengembangkan kemampuannya dengan sangat baik seperti dalam film Grain the Stone yakni membicarakan tentang Arsitektur dan kebangkitan kota. dalam film ini Dalam film grain the stone ini membicarakan tentang peradaban manusia yang dalam waktu yang memenuhi kota selanjutnya membangun kota tersebut. Manusia itu adalah orang-orang yunani yang mempunyai beban dalam mempertahankan kota sampai ketika seribu tahun kemudian muncul sebuah lengkungan Gothic yang merupakan hasil terakhir dari arsitektur sampai tahun 1800-an dengan bangunan yang terbuat dari kerangka baja, penggunaan kerangka baja ini terpaku pada alam dan kemampuan manusia bukan pada teknologi yang ada pada saat itu.
kita manusia pada jaman prasejarah juga berusaha membangun rumah dengan kayu dan batubata mungkin ini terlihat seperti perubahan kecil yang dilakukan manusia dalam membangun suatu kehidupan dibumi namun kenyataannya sangat besar.sehingga membuktikan bahwa kemampuan manusia dalam berfikir dan memanfatkan alam dengan sangat baik sehingga terlihat bahwa manusia itu memiliki kemampuan melebihi kemampuan sebuah robot. Sesungguhnya sebuah kota itu terdiri dari orang-orang yang berkerja sama dan terdapat pemimpin yang bertugas mengawasi segala tingkah laku manusia dalam mengembangkan sebuah kota.secara umum setiap manusia memiliki tugas yang berbeda-beda misalnya saja seorang laki-laki yang bertugas menjadi kepala rumah tangga dan harus berkerja seumur hidup dalam upaya menafkahi keluarganya .Berbeda dengan seorang Perempuan yang khelak akan menjadi seorang Ibu rumah tangga yang bertugas dalam mengontrol segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan keluarganya.Adapun contoh lain misalnya Rantai Komando pada film grain the stone yang menungkinkan sebuah kota atau orang untuk bertindak sebagai pemimpin dalam mencapai hal-hal untuk kebaikan yang lebih besar seperti  control oleh air irigasi. Disini  dapat suatu kesimpulan bahwa bahwa manusia itu lebih mengandalkan sebuah teknologi dibandingkan dengan kemampuan yang ada dalam dirinya,dan seharusnya manusia itu lebih mengasah kemampuan ada pada dirinya dan jangan pernah terpaku pada kemajuan teknologi yang ada.


KESIMPULAN
Manusia pada hakekatnya sama saja dengan mahluk hidup lainnya, yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Ia berjuang untuk meraih tujuannya dengan didukung oleh pengetahuan dan kesadaran. Perbedaan diantara keduanya terletak pada dimensi pengetahuan, kesadaran dan keunggulan yang dimiliki manusia dibanding dengan mahluk lain.
Manusia sebagai salah satu mahluk yang hidup di muka bumi merupakan mahluk yang memiliki karakter paling unik. Manusia secara fisik tidak begitu berbeda dengan binatang, sehingga para pemikir menyamakan dengan binatang. Letak perbedaan yang paling utama antara manusia dengan makhluk lainnya adalah dalam kemampuannya melahirkan kebudayaan. Kebudayaan hanya manusia saja yang memlikinya, sedangkan binatang hanya memiliki kebiasaan-kebiasaan yang bersifat instinctif.

sekian dari tugas paper saya dalam minggu ke8 ini,, semoga dapat bermanfaat bagi anda yang membacanya dan kita pun bisa mengambil ilmu yang terdapat dalam crita ini, terima kasih akhir kata saya ucapkan
Wassalamu’alaikum wr wb


sumber :

Recent Post