Kamis, 10 Mei 2012

Mensosialisasikan Jilbab dan Busana Muslimah



Allah SWT berfirman :
“Hai anak Adam, kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu, dan untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang terbaik bagi kamu.” (Al-A’raf: 26)
Islam adalah agama fitrah. Karena itu, dalam segala urusan kehidupan manusia yang bersifat duniawi, Islam lebih banyak mengikuti ketentuan yang sesuai dengan fitrah manusia yang sempurna. Termasuk di dalamnya adalah masalah pakaian. Islam tidak pernah menentukan ataupun memaksakan suatu bentuk pakaian yang khusus bagi manusia. Islam tidak mempersoalkan model pakaian yang dipakai oleh suatu bangsa atau kelompok masyarakat tertentu, bahkan Islam mengakui setiap bentuk pakaian dan arah hidup manusia.
Islam secara tegas telah menetapkan batas-batas penutupan aurat bagi laki-laki dan perempuan. Islam mewajibkan kaum lelaki menutup auratnya dengan pakaian yang sopan, diutamakan dari pusar hingga lutut, sedangkan bagi wanita, diwajibkan menutup seluruh anggota badannya, kecuali wajah dan telapak tangannya.
Jika dilihat dari banyak kasus seperti pelecehan akhlaq, kemesuman, dan perzinahan, salah satu sebabnya ialah karena kebebasan wanita memakai pakaian yang tidak sopan, ajaran Islam sungguh merupakan suatu solusi alternatif yang paling tepat.
Pakaian gaya Barat dirancang bukannya untuk menutup aurat, tetapi untuk mendatangkan syahwat. Menghias diri memakai make up bukannya untuk suami di rumah, tetapi ditujukan untuk menarik perhatian orang di jalan atau pertemuan umum. Selera hidup mereka pun karena tidak dibimbing oleh agama dan lebih terdorong oleh hawa nafsunya, telah menyebabkan budaya mode-mode pakaian mereka yang serba wah, mewah, dan memancing nafsu.
Akibatnya, pergaulan antara pria dan wanita cenderung tidak mengenal kehormatan diri dan tidak lagi didasari oleh iman dan akhlaq yang terpuji. Duduk-duduk berduaan dengan lain jenis ditempat sunyi amat mudah dilakukan di mana saja, dan oleh siapa saja. Sehingga, perbuatan zina pun seakan-akan sudah tidak dianggap sebagai suatu kejahatan, selama hal itu dilakukan dengan dasar suka sama suka antara yang bersangkutan.
Sikap dan perilaku tidak terhormat seperti digambarkan di atas sangat dibenci oleh Islam. Sehingga untuk mencegah dan menangkalnya, Islam telah mensyariatkan pemakaian jilbab bagi wanita muslim.
Allah SWT berfirman :

“Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri orang-orang mukmin: Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah dikenal sehingga mereka tidak diganggu.” (Al-Ahzab: 59)
Ayat ini menegaskan bahwa wanita-wanita mukmin diperintah untuk menjulurkan jilbabnya, yakni memakai hijab untuk menutup auratnya. Adapun yang dimaksud dengan jilbab atau hijab itu adalah sejenis baju kurung dengan kerudung yang longgar bentuknya, yang didesain supaya dapat menutup kepala, muka, dan dada. Model pakaian seperti itu sudah umum dipakai oleh kaum muslimah karena merupakan simbol penampilan wanita pribadi yang shalihah.
Rasulullah saw bersabda, “Wahai Asma’, sesungguhnya wanita itu bila sudah menstruasi (baligh) tidak pantas terlihat tubuhnya kecuali ini dan ini. Dan beliau menunjukkan muka dan telapak tangannya.” (HR Abu Dawud dan Aisyah)
Syariat Islam mewajibkan wanita mengenakan jilbab, yakni berpakaian yang benar-benar menutup aurat, tidak lagi agar kaum wanita tidak terjerumus menjadi alat penggoda bagi setan untuk melecehkan akhlaq dan nilai-nilai kemanusiaan. Dengan pakaian yang sesuai dengan kaidah Islam itu, setidaknya akan melindungi pemakainya dari godaan setan yang jelalatan di jalanan. Bagi wanita yang memakai jilbab pada umumnya bisa merasakan adanya semacam kendala diri untuk tidak melakukan hal-hal yang terlarang dan dicela oleh syara. Dengan kata lain, jilbab dapat dikategorikan sebagai pengontrol perilaku wanita guna menyelamatkan kehormatan dirinya dari berbagai macam godaan dan rongrongan setan.
Di samping itu, dengan tertutupnya aurat, wanita muslim tidak mudah dijadikan permainan oleh orang-orang yang berniat jahat, terutama kaum lelaki yang mata keranjang dan suka mengganggu kehormatan kaum hawa. Di dalam tubuh wanita diibaratkan ada perhiasan yang harus dijaga. Jika dijaga dengan penutup yang rapat, niscaya perhiasan tersebut akan mudah jadi sasaran kerlingan mata siapa saja. Jadi, sangat berbeda dengan kaum wanita yang gemar mengumbar auratnya di muka umum dengan pakaiannya yang tak senonoh. Kelompok wanita ini, seperti biasanya, akan mudah dituduh sebagai wanita yang tidak berakhlaq mulia dan berselera rendah.
Rasulullah saw bersabda :

“Seseorang wanita yang menanggalkan pakaiannya di luar rumah, yakni membuka auratnya untuk laki-laki lain, maka Allah Azza wa Jalla akan mengelupaskan kulit tubuh si wanita itu.” (HR Imam Ahmad, Thabrani, Hakim, dan Baihaki)
Dulu, jilbab yang merupakan identitas busana muslimah ini pernah menjadi isu politik di sementara negeri-negeri yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Bahkan ketika itu, masyarakat Islam sendiri umumnya masih menganggap bahwa jilbab merupakan busana eksklusif yang hanya dipakai oleh kalangan santri di pondok pesantren atau siswa pada sekolah agama. Sekarang, alhamdulillah, jilbab telah memasyarakat dan menyeruak ke segenap lapisan masyarakat; dipakai oleh kalangan luas, baik santri, pelajar, mahasiswa, pegawai, ibu rumah tangga, maupun para wanita karir, di desa maupun di kota-kota besar.
Mengapa busana muslimah sampai di zaman modern ini tetap digemari dan dirasa cocok, baik oleh kawula muda maupun kaum tua?
Selain karena alasan syara, bentuk pakaian jilbab memang tak pernah ketinggalan jaman, dan akan tetap eksis atau bertahan di tengah-tengah masyarakat. Sebab, sebenarnya mode busana muslimah itu tidaklah statis. Boleh-boleh saja ia mengalami renovasi atau pembaharuan mode yang mengacu kepada modernisasi, sebagaimana yang kini telah banyak ditampilkan oleh para perancang mode, asalkan semua itu tidak terlepas dari kaidah-kaidah yang ada dalam Al-Qur’an dan tidak bertentangan dengan nilai-nilai akhlakul karimah.
Kenyataan ini patut kita banggakan, lebih-lebih dalam rangka membentengi kaum wanita dari persaingan mode-mode pakaian Barat yang semakin norak dan tidak berakhlaq. Kenyataan ini bisa terjadi karena sesungguhnya hukum Islam membolehkan orang Islam mengenakan pakaian dengan bentuk dan model apa saja sesuai dengan zaman dan budaya bangsanya, asalkan dapat berfungsi untuk menutup aurat dan tidak menjurus kepada pemborosan atau kesombongan atau bermegah-megahan. Sebab, Rasulullah saw telah memperingatkan : “Allah tidak akan melihat dengan rahmat pada hari kiamat kepada orang yang memakai kainnya (pakaian) karena sombong.” (HR Bukhari dan Muslim)
Rasulullah saw bersabda : “Barang siapa meninggalkan pakaian yang mewah-mewah karena tawadhu kepada Allah, padahal ia mampu membelinya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di muka sekalian manusia untuk disuruh memilih sendiri pakaian iman yang mana yang ia sukai untuk dipakainya.” (HR Tirmidzi)


Minggu, 06 Mei 2012

Samsung Galaxy Mini vs Samsung Galaxy Young


Samsung Galaxy Young ~ Dear Bloger, blog teknologi informasi terbaru saya kali ini akan membahas saingan tentang ponsel samsung terbaru. masih ingatkah anda dengan Samsung Galaxy S5570 (mini)?
Galaxy mini dalam nama model adalah mengacu pada kata "Mini" jadi sesuai namanya dipastikan ukurannya kecil. Namun sekarang sudah ada saingannya, dari segi desain lebih menarik, harganya pun hampir sama. Yang jelas gak kalah hebohnya nih ma Samsung Galaxy S5570 Mini. Samsung young ini memiliki kualitas yang sangat bagus gak kalah ma galaxy S5570 (mini).  Spesifikasi Samsung Galaxy Young gak kalah kok dengan Samsung galaxy mini yakni sebagai berikut.
kita bandingkan saja sekarang antara spesifikasi samsung mini dengan samsung young tersebut.



Spesifikasi Samsung S5570 Galaxy (mini) / Galaxy mini s :
Jaringan Selular GSM 850 / 900 / 1800 / 1900 (2G)
HSDPA 900 / 2100 (3G)
Berat 11 x 6 x 1,2 cm
105 gram
Layar TFT capacitive touchscreen, 256 ribu warna
Ukuran layar 3,1 inci, 260 x 320 piksel
- Accelerometer sensor for UI auto-rotate
- TouchWiz v3.0 UI
- Swype text input method
- Proximity sensor for auto turn-off
Memori 160MB (RAM)
2GB (storage)
slot memory card hingga 32GB
Konektivitas 3G HSDPA, 7.2 Mbps
Wi-Fi 802.11 b/g/n
Bluetooth 2.1
microUSB 2.0
Kamera 3.15 MP, 2048 x 1536 piksel
Video Ada, QVGA@15fps
OS Android v2.2 (Froyo)
CPU 600 MHz processor
Radio Stereo FM
Browser HTML
GPS Ada, A-GPS support
Fitur
- Java (via pihak ketiga)
- Kompas digital
- Integrasi SNS (Social hub)
- Organizer
- Image/video editor
- MP3/WAV/eAAC+ player
- MP4/H.264/H.263 player
- Voice command/dial
- Document viewer/editor
- Google Search, Maps, Gmail, YouTube, Calendar, Google Talk, Picasa integration
- Predictive text input
Baterai 1200 mAh



Spesifikasi Samsung S5360 Galaxy Y / Galaxy Young :
General: GSM 850/900/1800/1900 MHz, 3G HSDPA
Form factors: touchscreen bar
Dimensions: 104 x 58 x 11.5 mm, 97.5g
Display: 3 inch 65K color TFT LCD capacitive touchscreen, 240 x 320 pixels
CPU: 832MHz processor ARMv6
Memory: 256MB RAM, 164MB storage, hot-swappable microSD card slot
OS: Android OS, v2.3.3 Gingerbread with TouchWiz UI
Camera: 2MP camera with geotagging, smile detection; video recording QVGA @ 15fps
Connectivity: Wi-Fi b / g / n, Bluetooth 2.1 with A2DP, microUSB charging port, a GPS receiver with A-GPS, 3.5mm audio jack, FM radio
Battery: 1200mAh
Misc: Built-in accelerometer, multi-touch input, proximity sensor, Swype text input, Office document viewer.

Artikel yang terkait adalah
samsung mini, samsung galaxy mini, young samsung, txt samsung, samsung mini s.
Baca juga 
Samsung Galaxy Y Duos dan Galaxy Y Pro Duos

terimakasih sudah membaca artikel saya, semoga bermanfaat untuk kalian.
Jangan lupa komentarnya! ^_^

Recent Post