Tahun
ini genap 104 tahun bahasa Indonesia dinyatakan menjadi bahasa nasional. Selama
itu bahasa Indonesia terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi
masyarakat tuturnya dan masyarakat global. Oleh karena itu, pada masa depan
bahasa Indonesia berpotensi menjadi jembatan penghubung antarbangsa, terutama
di kawasan ASEAN. Bahasa
Indonesia merupakan salah satu bahasa besar dunia yang di gunakan oleh ratusan
juta orang di dunia, baik di Indonesia itu sendiri maupun di luar negeri. Dalam
perkembangan bahasa Indonesia merupakan evolusi dari bahasa melayu dan juga
mengalami banyak pengaruh dari bahasa Inggris maupun Arab dll.
Secara
historis bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada mulanya bahasa
Melayu terletak di tepian Selat Malaka. Di tempat itu pedagang-pedagang Eropa
dan Cina sering singgah untuk memperoleh makanan dan minuman, atau berlindung
ketika terjadi badai musiman. Dalam perjalanannya para pedagang itu turut pula
menyebarluaskan bahasa Melayu ke berbagai wilayah nusantara.
Sebagai
negara yang besar Indonesia mempunyai kedudukan yang penting di ASEAN. Oleh
karena itu, bahasa Indonesia sebetulnya dapat diusulkan menjadi bahasa utama di
organisasi itu. Sebagaimana diketahui, selama ini bahasa pengantar yang
digunakan pada konfrensi-konfrensi ASEAN adalah bahasa Inggris. Itu terdengar
miris karena kawasan ASEAN didominasi bahasa Melayu, yang struktur bahasanya
mirip dengan bahasa Indonesia. Jadi, mengapa tidak bahasa Melayu (atau bahasa
Indonesia) saja yang dijadikan bahasa utama? Salah satu jawabannya adalah
bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang mempunyai prestis yang
lebih tinggi daripada bahasa Melayu atau bahasa Indonesia. Oleh karena itu,
kedudukan bahasa Inggris di forum ASEAN belum mampu digeser bahasa Melayu atau
bahasa Indonesia.
Salah
satu caranya adalah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Slogan
itu sebetulnya suatu ajakan agar kita menggunakan bahasa pada tempat dan
situasi yang tepat. Maka, kita tidak perlu menggunakan ragam baku di pasar
tradisional, stasiun, atau terminal karena konteksnya memang tidak tepat. Jadi,
mari kita belajar mencintai bahasa Indonesia dengan menuturkannya pada konteks
yang sesuai. Jadi menurut saya pribadi, dengan
melihat faktor sejarah dan penggunaan bahasa Indonesia yang terus berkembang
kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa mengamalkan dan menggunakannya
dengan baik, agar keberlangsungan bahasa Indonesia tetap berjalan dan semakin
eksis di mata dunia. Jika bahasa Indonesia semakin berkembang maka tidak ada
darah pahlawan kita yang sia-sia karena memperjuangkan bahasa pemersatu kita
yaitu Bahasa Indonesia.
Sumber : http://bahasa.kompasiana.com/2012/09/13/peluang-bahasa-indonesia-menjadi-bahasa-utama-asean/
Tugas : Bahasa Indonesia 1