Senin, 08 Oktober 2012

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA DI NEGARA ASEAN


Tahun ini genap 104 tahun bahasa Indonesia dinyatakan menjadi bahasa nasional. Selama itu bahasa Indonesia terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi masyarakat tuturnya dan masyarakat global. Oleh karena itu, pada masa depan bahasa Indonesia berpotensi menjadi jembatan penghubung antarbangsa, terutama di kawasan ASEAN. Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa besar dunia yang di gunakan oleh ratusan juta orang di dunia, baik di Indonesia itu sendiri maupun di luar negeri. Dalam perkembangan bahasa Indonesia merupakan evolusi dari bahasa melayu dan juga mengalami banyak pengaruh dari bahasa Inggris maupun Arab dll.
Secara historis bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Pada mulanya bahasa Melayu terletak di tepian Selat Malaka. Di tempat itu pedagang-pedagang Eropa dan Cina sering singgah untuk memperoleh makanan dan minuman, atau berlindung ketika terjadi badai musiman. Dalam perjalanannya para pedagang itu turut pula menyebarluaskan bahasa Melayu ke berbagai wilayah nusantara.
Sebagai negara yang besar Indonesia mempunyai kedudukan yang penting di ASEAN. Oleh karena itu, bahasa Indonesia sebetulnya dapat diusulkan menjadi bahasa utama di organisasi itu. Sebagaimana diketahui, selama ini bahasa pengantar yang digunakan pada konfrensi-konfrensi ASEAN adalah bahasa Inggris. Itu terdengar miris karena kawasan ASEAN didominasi bahasa Melayu, yang struktur bahasanya mirip dengan bahasa Indonesia. Jadi, mengapa tidak bahasa Melayu (atau bahasa Indonesia) saja yang dijadikan bahasa utama? Salah satu jawabannya adalah bahasa Inggris telah menjadi bahasa internasional yang mempunyai prestis yang lebih tinggi daripada bahasa Melayu atau bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kedudukan bahasa Inggris di forum ASEAN belum mampu digeser bahasa Melayu atau bahasa Indonesia.
Salah satu caranya adalah menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Slogan itu sebetulnya suatu ajakan agar kita menggunakan bahasa pada tempat dan situasi yang tepat. Maka, kita tidak perlu menggunakan ragam baku di pasar tradisional, stasiun, atau terminal karena konteksnya memang tidak tepat. Jadi, mari kita belajar mencintai bahasa Indonesia dengan menuturkannya pada konteks yang sesuai.  Jadi menurut saya pribadi, dengan melihat faktor sejarah dan penggunaan bahasa Indonesia yang terus berkembang kita sebagai warga negara Indonesia harus bisa mengamalkan dan menggunakannya dengan baik, agar keberlangsungan bahasa Indonesia tetap berjalan dan semakin eksis di mata dunia. Jika bahasa Indonesia semakin berkembang maka tidak ada darah pahlawan kita yang sia-sia karena memperjuangkan bahasa pemersatu kita yaitu Bahasa Indonesia.


Tugas  : Bahasa Indonesia 1

Recent Post